Selasa, 24 Maret 2015
Ziarah
ZIARAH KUBUR ANTARA YANG SUNNAH &
BID'AH
Ziarah kubur memiliki banyak hikmah
dan manfaat, di antara yang terpenting adalah:
Pertama: Ia akan mengingatkan akhirat
dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran dan ibrah bagi orang yang
berziarah. Dan itu semua tentu akan memberikan dampak positif dalam kehidupan,
mewariskan sikap zuhud terhadap dunia dan materi.
Kedua: Mendo'akan keselamatan bagi
orang-orang yang telah meninggal dunia dan memohonkan ampunan untuk mereka.
Ketiga: Termasuk mengamalkan dan
menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah dan para shahabatnya.
Keempat: Untuk mendapatkan pahala dan
balasan kebaikan dari Allah dengan ziarah kubur yang dilakukan.
Hikmah ziarah kubur ini juga tertuang
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" Dulu aku melarang kalian semua
berziarah kubur, maka (sekarang) ziarahilah ia." Dalam sebuah riwayat
disebutkan: "Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada kematian, dan
dalam riwayat At Tirmidzi: "Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada
akhirat. "
Sunnah-Sunnah Dalam Ziarah Kubur
Agar manfaat dan hikmah yang telah
tersebut diatas bisa diperoleh dengan sempurna maka seseorang yang akan
melakukan ziarah kubur harus mengetahui sunnah dan tata cara berziarah yang
benar sesuai tuntunan syari'at. Di antara petunjuk Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
sallam dalam ziarah kubur adalah sebagai berikut:
1. Ziarah kubur dapat dilakukan kapan
saja, tidak harus mengkhususkan hari atau waktu tertentu karena salah satu inti
dari ziarah kubur adalah agar dapat memberi pelajaran dan peringatan agar hati
yang keras menjadi lunak, tersentuh hingga menitikkan air mata. Selain itu agar
kita menyampaikan do'a dan salam untuk mereka yang telah mendahului kita
memasuki alam kubur.
2. Dianjurkan ketika pergi untuk
ziarah kubur hadir dalam benak kita rasa takut kepada Allah, merasa diawasi
oleh-Nya dan hanya bertujuan mencari keridhaanNya semata.
3. Disunnahkan kepada peziarah kubur
untuk menyampaikan salam kepada ahli kubur, mendoakan mereka agar mendapatkan
rahmat, ampunan dan afiyah (kekuatan). Di antara doa yang dianjurkan untuk
dibaca adalah:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ
الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَاللهُ
بِكُمْ لاَحِقُوْنَ وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا
وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.
Assalamu’alaikum ahladdiyaari minal
mu’miniina wal muslimiina, wa inna insyaa Alloohu bikum laahiquuna wa
yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriina as alullooha lanaa
walakumul ‘aafiyata.
“Semoga kesejahteraan untukmu, wahai
penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin. Sesungguhnya kami Insya Allah
akan menyusul, ( semoga Allah Ta’ala memberikan rahmat kepada orang-orang yang
(telah meninggal) terlebih dahulu diantara kami dan orang-orang yang akan
datang)." (lafazh ini berdasar riwayat Imam Muslim)
Beberapa Masalah Berkenaan dengan
Ziarah Kubur
Perlu untuk diingat bahwa ziarah kubur
pada mulanya adalah dilarang sebelum akhirnya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wa sallam mengizinkan untuk melakukannya. Larangan tersebut memang sangat
beralasan karena masalah kubur memang sangat rawan akan bahaya kesyirikan yang
itu merupakan lawan dari dakwah beliau dakwah tauhid. Selain itu pada masa awal
berkembangnya Islam kondisi keimanan para shahabat masih dalam tahap pembinaan,
jadi sebagai tindakan preventif sangat wajar jika beliau melarang kaum muslimin
melakukan ziarah kubur. Bahkan ketika para shahabat telah menjadi orang mukmin
pilihan beliau masih tetap saja memperingatkan mereka dari bahaya kubur,
sebagaimana tercermin dalam sabda beliau menjelang kewafatannya:
"Laknat Allah kepada orang-orang
Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid
(tempat melakukan ibadah). "
Peringatan tersebut tentunya juga
ditujukan kepada kita semua selaku umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa
sallam yang sudah berada jauh dari generasi shahabat, apalagi jika aqidah kita
masih sangat pas-pasan bahkan cenderung masih lemah. Jangan sampai izin yang
diberikan Rasulullah justru menjadi bumerang yang berbalik membinasakan kita.
Bukannya pahala ziarah yang didapat namun malah terjurumus dalam jurang dosa
bahkan dosa yang tak terampunkan yakni syirik, naudzu billah min dzalik.
Kalau kita perhatikan ternyata apa
yang dikhawatirkan oleh Rasulullah kala itu memang terjadi dizaman ini, dimana
masih banyak kita dapati kaum muslimin yang salah dalam menerapkan aturan
ziarah kubur, mereka melakukan ziarah sekedar mengikuti apa yang menjadi
kemauan sendiri atau sesuatu yang sudah menjadi tradisi tanpa memperhatikan
nilai-nilai dan rambu-rambu syari'at.
Diantara beberapa kekeliruan seputar
kubur yang patut diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Mengkhususkan hari-hari tertentu
dalam melakukan ziarah kubur, seperti harus pada hari Jum'at, tujuh atau empat
puluh hari setelah kematian, pada hari raya dan sebagainya. Semua itu tak
pernah diajarkan oleh Rasulullah dan beliaupun tidak pernah mengkhususkan
hari-hari tertentu untuk berziarah kubur.
2. Thawaf (mengelilingi) kuburan,
beristighatsah (minta perlindungan) kepada penghuninya terutama sering terjadi
dikuburan orang shalih, ini termasuk syirik besar. Demikian pula menyembelih disisi
kuburan dan ditujukan karena si mayit.
3. Menjadikan kuburan sebagai
masjid-masjid untuk pelaksanaan ibadah dan acara-acara ritual.
4. Sujud, membungkuk kearah kuburan,
kemudian mencium dan mengusapnya.
5. Shalat di atas kuburan, ini tidak
diperbolehkan kecuali shalat jenazah bagi yang ketinggalan dalam menyolatkan si
mayit.
6. Membagikan makanan atau mengadakan
acara makan-makan di kuburan.
7. Membangun kubur, memberi penerangan
(lampu), memasang selambu atau tenda diatasnya.
8. Menaburkan bunga-bunga dan pelepah
pepohonan di atas pusara kubur. Adapun apa yang dilakukan Rasulullah ketika
meletakkan pelepah kurma diatas kubur adalah kekhususan untuk beliau dan
berkaitan denga perkara ghaib, karena Allah memperlihatkan keadaan penghuni
kubur yang sedang disiksa.
9. Memasang prasasti baik dari batu
marmer maupun kayu dengan menuliskan nama, umur, tanggal lahir dan wafatnya si
mayit.
10. Mempunyai persangkaan bahwa
berdo'a dikuburan itu mustajab sehingga harus memilih tempat tersebut.
11. Membawa dan membaca Mushaf Al
Qur'an diatas kubur, dengan keyakinan bahwa membaca di situ memiliki keutamaan.
Juga mengkhususkan membaca surat Ya sin dan Al Fatihah untuk para arwah.
12. Ziarahnya para wanita ke kuburan,
padahal dalam hadits Rasulullah jelas-jelas telah bersabda:
"Allah melaknat para wanita yang
sering berziarah kubur dan orang-orang yang menjadikan kuburan sebagai
masjid-masjid." (Riwayat Imam Ahmad dan Ahlus sunan secara marfu')
13. Meninggikan gundukan kubur
melebihi satu dhira' (sehasta) yakni kurang lebih 40cm.
14. Berdiri di depan kubur sambil
bersedekap tangan layaknya orang yang sedang shalat (terkesan meratapi atau
mengheningkan cipta, red).
15. Buang hajat diatas kubur.
16. Membangun kubah, menyemen dan
menembok kuburan dengan batu atau batu bata
17. Memakai sandal ketika memasuki
komplek pemakaman, namun dibolehkan jika ada hal yang mambahayakan seperti
duri, kerikil tajam atau pecahan kaca dan sebagainya, atau ketika sangat terik
dan kaki tidak tahan untuk menginjak tanah yang panas.
18. Membaca dzikir-dzikir tertentu
ketika membawa jenazah, demikian pula mengantar jenazah dengan membawa tempat
pedupaan untuk membakar kayu cendana atau kemenyan.
19. Duduk di atas kuburan
20. Membawa jenazah dengan sangat
pelan-pelan dan langkah yang lambat, ini termasuk meniru ahli kitab Yahudi dan
menyelisihi sunnah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam.
21. Menjadikan kuburan sebagai ied dan
tempat berkumpul untuk menyelenggarakan acara-acara ibadah disana.
Kebanjiran
kondisi saat kebanjiran yang menimpa desa tambun arang pada tahun 2013 inilah Rumah Kakak saya yang pada waktu itu kebanjiran
pada tahun 2013 sekitar bulan februari yang lalu diperkirakan banjir nya
mencapai kedalaman satu meter,dan ayuk dan abang ipar saya tidak bisa
beraktipitas seperti bisasa nya dikarna kan musibah kebanjiran ini coba kita
lihat petama mengerikan sekali kalau banjir seperti ini.
Warna pemandangan kampung halaman saya waktu
kebanjiran,disini lah tempat saya lahir dulu saya SD nya juga dikampung halaman
yang tercinta ini saya hanya berharap disuatu saat nanti bisa lebih baik lagi
Amien
Sabtu, 21 Maret 2015
Penutup MTQ
Terlihat wajah bapak camat atau yang mewagili da bapak kepala desa
tambun arang yang begitu semangt nya menutup MTQ tinggat Rt tersebut.
selamat ya.bagi adex"kami atau bapak,ibu para meuda dan meudi yang telah
susah payah dalam membantu menjalankan kegiatan MTQ tersebut saya
berterima kasih banyak berharap kita kedepanya lebih baik lagi Amien...
Kita
ingin sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses memberikan
pelayanan kepada para kafilah yang sudah berdatangan kedesa tambun
arang muaro tabir Berikanlah pelayanan terbaik kepada mereka,
Terlihat wajah-wajah kebahagiaan saat mendapatkan tropi kemenggan dalam
perlobaan MtQ tingkat RT.tidak bisa lagi mau berbicara sangking
bahagianya,desa ku yang tercinta semoga kita kedepanya lagi lebih baik
lagi bagi yang belom bisa mendapatkan juara jangan putus saja waktu
masih panjang,dan kita bisa belajar lebih giat lagi supaya bisa seperti
teman-teman and adex"ku yang tercinta semangt...